Sunday, March 17, 2019

Azab Gadis Yang Menjual Sel Telur Di Pasar Gelap

Mengikuti gaya hidup dengan teknologi modern memang membutuhkan banyak biaya. Memang, bagi anak muda mengikuti perkembangan teknologi seperti sebuah keharusan, terlebih jika lingkungan tempat dia bergaul memaksanya.
Sama halnya dengan yang terjadi kepada salah satu mahasiswi di Hangzhuo, Tiongkok. Perempuan berumur 20 tahun ini rela menjual sel telurnya demi membeli iPhone yang sangat dia idam-idamkan. Perempuan ini pun nekat menjual sel telurnya di pasar gelap.
    Melansir Bastillepost, perempuan yang tidak disebutkan namanya ini sangat ingin membeli iPhone keluaran terbaru, namun tidak punya cukup uang untuk membelinya. Dia pun tidak tega untuk meminta kepada orangtuanya.
    Sampai suatu hari, ia melihat iklan di dinding toilet, yang menawarkan sejumlah uang bagi siapa saja yang mau menyumbangkan sel telurnya. Iklan itu mengatakan bahwa tidak akan ada pihak yang dirugikan, karena prosesnya hanya mengambil sel telur dari dalam tubuhnya saja.
    Perempuan ini perlu menjual sel telur dengan injeksi setiap harinya selama setengah bulan. Dari hasil penjualan sel telur tersebut, tertuliskan bahwa uang yang ditawarkan yaitu 10.000 yuan atau sekitar Rp21 juta.
    Setelah menyetujuinya, dia pun diberikan alamat dan datang ke alamat tersebut selama 10 hari berturut-turut. Dalam jangka waktu tersebut, perempuan ini disuntikkan obat-obatan untuk mengeluarkan sel telurnya dan menerima pembayaran sesuai seperti yang ditawarkan sebelumnya.
    Sayangnya, metode yang jauh dari aman ini memberi dampak negatif pada tubuhnya. Perutnya tiba-tiba mengalami pembengkakan seperti mengalami 7-8 bulan kehamilan. Setelah melakukan pemeriksaan medis, dokter mengatakan bahwa ovariumnya membesar secara abnormal dan perutnya dipenuhi air.
    Para dokter mengeluarkan lima liter ascites, cairan di rongga perut, yang diduga sebagai kanker ovarium. Dokter juga menambahkan jika ini tidak segera ditangani, maka kemungkinan bisa mengancam keselamatan perempuan ini.
    Serangkaian tes medis dilakukan dan hasil tes menyatakan bahwa perempuan ini menderita syndrom over-simulation, atau kondisi medis yang terjadi karena perempuan terlalu banyak minum obat kesuburan guna merangsang pertumbuhan telur.
    Setelah mendengar peringatan dari dokter, mahasiswi itu mengaku bahwa ia telah menjual sel telurnya ke pasar gelap. Karena suntikan sel telur tersebut, tubuhnya tidak kuat dan mengalami pembengkakan. Untungnya, setelah menjalani tiga hari perawatan, tubuhnya sudah mulai pulih kembali.


      Dokter pun mengingatkan untuk tidak melakukan transaksi apa pun ke pasar gelap, apalagi yang berhubungan dengan tubuh karena peralatan medis yang tidak biasa malah justru akan menyebabkan infeksi dan komplikasi.

      No comments:

      Post a Comment